Kehilangan Yang Sunyi
Ada yang hilang di balik senja,
Menguap seperti hujan yang tak meninggalkan jejak,
Tawa yang dulu bergema,
Kini terperangkap dalam ruang-ruang hampa,
Menghilang tanpa pamit.
Diantara detak waktu yang terus berlari,
Hanya bayangan samar yang tersisa,
Sebuah kebisuan yang tak terjawab,
Membiarkan kenangan terhapus perlahan dan tak lagi bisa tergapai.
Ketika malam tiba,
Rindu menepi dalam diam,
Ia bersembunyi di balik mata yang terpejam,
Meresap diruang hampa,
Menyisakan langkah2tanpa arah.
_Catatan seorang pecundang
Jejak Yang Hening
Ada yang diam-diam pergi,
Menyelinap tanpa sisa embun,
Kata -Kata yang dulu hangat,
Kini lenyap dalam hening yang panjang,
Tak ada lagi jejak yang tertinggal.
Diantara waktu yang tak berpihak,
Hanya kekosongan yang tersisa,
Tak ada lagi jejak yang mengarah padamu,
Hanya ruang yang dulu penuh, kini tanpa makna.
Dan ketika langit mulai gelap,
Rindu menyentuh sepi dengan lembut,
Namun langkahku tetap terhenti di tengah jalan,
Tanpa kau disamping,tanpa arah yang bisa kuikuti.
_Catatan Seorang Pecundang
Senja Yang Sepi
Ada yang tersapu bersama waktu,
Menghilang tanpa peringatan,
Suara tawa yang dulu riuh,kini terdiam,
Hanya tertinggal diantara bisikan senja yang sepi.
Lembaran hari-hari dulu penuh ceria,
Kini berubah jadi lembar kosong.
Yang tersisa hanya bayangan samar,
Terseret dalam aliran detik yang tak lagi menunggu.
Ketika malam mulai jatuh,
Rindu datang membawa keheningan,
Jejakmu tak dapat lagi kulihat,
Hilang di balik kabut yang kian tebal,
Menyisakan ruang kosong di hatiku.
_Catatan Seorang Pecundang
Tenggelam
Ada yang larut bersama fajar,tenggelam seperti cahaya yang meredup perlahan.
Kata-Kata yang dulu akrab,
Kini terhenti diujung lidah,
Tak lagi menyapa,pagi yang terasa asing.
Dalam langkah-langkah sunyi,
Kenangan terurai seperti benang yang rapuh,
Satu persatu hilang tanpa suara,
Disetiap sudut waktu,hanya tersisa bayangan
Yang tak lagi mengikuti,
Samar dan kian pudar.
Ketika malam memeluk angin,
Rindu menyusup di celah yang tak terlihat,
Jejakmu semakin memudar,
Di jalan yang pernah kita lalui,
Menyisakan ruang yang tidak pernah terisi lagi.
_Catatan Seorang pecundang
Bayang yang memudar
Ada yang menghilang di balik remang seja,
Seperti cahaya yang perlahan tenggelam,
Dulu, canda kita mengisi setiap celah,
Kini hanya tersisa bisikan angin yang tak terjawab.
Jejakmu perlahan kabur,
Dihapus waktu yang berlari tanpa henti,
Kenangan yang dulu jelas,
Kini seperti bayang samar,
Tak lagi bisa ku genggam,
Meski ingin tetap ku tahan.
Dan saat bintang mulai bermunculan,
Rindu datang tanpa mengetuk,
Namun, kehadiran nya hanya singgah sejenak,
Sebelum hilang,
Seperti Kau yang tak lagi menoleh ke belakang.
_Catatan Seorang Pecundang
Kenangan yang terhapus
Ada yang memudar diujung pagi,
Tenggelam seperti embun yang tersapu sinar,
Percakapan yang dulu hangat,
Kini hanya Gumam yang tak lagi terdengar,
Terhenti diantara bayang-bayang yang meragu.
Waktu melangkah tanpa menoleh,
Meninggalkan jejak yang perlahan menghilang,
Di sudut ruang yang pernah penuh,
Hanya tersisa sepi yang tak bernama,
Menghantui dengan senyap yang tak pernah selesai.
Saat senja datang,sunyi berbisik lembut,
Menyelimutkan rindu dalam bayang yang samar,
Diantara kerlip bintang yang redup,
Jejakmu semakin jauh,
Dan aku tetap berjalan ,
Di lorong-lorong yang tak lagi ku kenali.
_Catatan Seorang pecundang
Jejak Yang Hilang
Ada jejak waktu yang tak lagi kutemukan,
Hilang diantara detik yang kau tinggalkan ,
Setiap jam mengingatkanku pada kehilangan,
Seperti bayang yang memudar diantara senja,
Langkah-langkahmu dulu menggema di ruang ini,
Tapi kini Hening menggantikan suaramu,
Aku masih berdiri, menunggu di batas waktu,
Namun yang kutemui hanya kosong tanpa jawab.
Kehilanganmu adalah irama yang tak terjawab,
Namun aku terus mendengarnya , dibalik setiap malam yang sunyi
Meski jejakmu tak lagi nyata,
Kenanganmu tetap bertahan , mengisi waktu yang telah hilang.
_Catatan seorang pecundang
Senandung Yang Terhenti
Ada senandung yang dulu kau bawa,
Melodi lembut yang kini terhenti di udara,
Kehilanganmu menggema dalam bisu,
Mengisi ruang-ruang yang tak lagi sama,
Hari-hari terus bergulir, namun suaramu tak lagi terdengar,
Seolah dunia ini kehilqngan nada,
Aku mencoba mengingat irama itu,
Tapi semuanya terbungkus oleh sunyi yang kian pekat.
Namun meski senandung itu telah terhenti,
Ia tetap berbisik di relung hati
Kehilangan ini menghapus segalanya,
Ia hanya membuat kita lebih peka,
Pada keindahan yang pernah ada .
_Catatan seorang pecundang
Rindu Yang Menguap
Ada rindu yang perlahan menguap,
Terseret angin, hilang tanpa arah,
Kehadiranmu pernah sehangat pagi,
Namun kini hanya bayang yang tak sempat kuraih,
Setiap langkahku menyusuri kenangan,
Mencoba menggenggam yang telah hilang,
Tapi waktu menipis, membawa pergi sisa-sisa hadirmu
Dan aku hanya berdiri di batas harapan yang pudar.
Meski rindu ini tak pernah usai,
Aku tau kau tak lagi ada disini,
Kepergianmu telah menanamkan hampa,
Namun aku belajar, kehilangan juga adalah bagian dari cinta.
_Catatan seorang pecundang
Terbenam Tanpa Pamit
Seperti senja yabg pergi perlahan,
Kau menghilang tanpa pamit,
Meninggalkan langit tanpa cahaya,
Aku berdiri di tepi waktu,
Menyaksikan bayangmu yang tenggelam di balik senja,
Rindu ini adalah malam tanpa bintang,
Hampa, gelap, namun tak pernah berhenti merayu,
Kehilanganmu adalah luka yang terus ku bawa,
Menyelinap diantara setiap detik yang terasa kosong ,
Meski senja tak lagi sama tanpa hadirmu,
Aku tetap menunggu di batas cakrawala,
Mungkin kau tak akan kembali,
Tapi setiap senja akan selalu mengingatkan
Pada kepergianmu yang abadi
_Catatan seorang pecundang
Tersisa Dalam Hening
Kau pergi tanpa sepatah kata,
Meninggalkan sisa-sisa kenangan yang terurai dalam hening,
Langit tak lagi seindah dulu,
Seperti warnanya memudar bersama kepergianmu,
Setiap kali kusentuh ingatan tentangmu,
Ia rapuh,pecah menjadi debu waktu yang tak terhitung,
Kehilangan ini menjeratku dalam diam yang panjang,
Membawa perih yang tak terlukiskan kata.
Namun ditengah sunyi ini,
Bahwa rindu tak harus selalu bersuara,
Kau tersimpan di sudut hati yang tak terjamah,
Selamanya ada,meski kini jauh dari pandangan.
_ Catatan Seorang Pecundang
Pergi tanpa arah
Kau pergi tanpa jejak,
Seperti debu yang ditiup angin,
Hilang diujung jalan,
Ada ruang kosong yang kau tinggalkan,
Seolah kehadiranmu hanya sekilas,
Namun, tak pernah utuh.
Waktu seakan berhenti sejak kau tak lagi disini,
Hari-hari berlalu,tapi hati tetap terjebak dimasa lalu,
Rindu tak berujung ini mengisi setiap sudut,
Namun tak ada jawab , hanya hening yang menemani.
Meski langkahmu tak lagi terlihat,
Aku tetap mennti di persimpangan,
Berharap kau kembali,
Namun kenyataan memaksa menerima,
Bahwa kehilangan
Adalah bagian dari kisah yang tak bisa ku hindari.
_Catatan Seorang Pecundang
Tanpa Jejak
Kau pergi tanpa suara,
Tanpa jejak yang tertinggal,
Seperti embun yang lenyap saat pagi menjelang,
Keheningan menggantikan hadirmu,
Menyisakan perasaan yang tak bisa kugenggam.
Di setiap sudut waktu,aku mencari,
Namun tak ada sisa yang bisa kuraih,
Hanya bayang samar yang mengintip dari kejauhan,
Mengajaku untuk terus mengingat yang tak mungkin kembali,
Meski kau hilang tanpa jejak,
Namamu tetap bergetar disetiap sudut hati,
Kehilanganmu adalah kenyataan yang kuterima,
Meski perihnya tetap bertahan sepanjang waktu.
_Catatan Seorang Pecundang
Langit Yang Tak Lagi Sama
Langit pagi tak lagi biru sejak kau pergi,
Warnanya pudar,serupa perasaanku yang kosong,
Setiap hembusan angin,
Mengingatkanku pada hadirmu,
Tapi kau hanya bayang yang memudar di ufuk pandang.
Disetiap jejak yang kita tinggalkan,
Ada rindu yang tak pernah hilang,
Namun langkahku kini sendiri,
Menapaki Hari-hari Yang sepi tanpa cahayamu.
Meski langit tak lagi sama,
Aku terus memandang,
Mencari jejakmu diantara awan,
Kehilangan ini membekas di dalam jiwa,
Meninggalkan ruang yang tak pernah terisi sempurna.
_Catatan Seorang Pecundang
Selamat tinggal yang tak terucap
Ada kata-kata yang tak sempat keluar,
Terkunci diujung lidah,terperangkap oleh waktu,
Kepergianmu begitu tiba-tiba,
Seperti angin yang menyapu musim,
Meninggalkan dingin tanpa pesan.
Aku berdiri diantara bayang-bayang senja,
Mencari Sosokmu yang telah hilang,
Kehilanganmu terasa seperti kekosongan abadi,
Menghantui setiap hari,
Dengan hening yang tak terjawab.
Dan meski selamat tinggal tak pernah terucap,
Aku tahu kita sudah terpisah oleh ruang dan waktu,
Hanya kenangan yang tetap tinggal,
Membawa serpihan dirimu di setiap langkahku.
_Catatan seorang pecundang
Rindu Yang Tak terjawab
Ada ruang dihatiku yang tak lagi penuh,
Seperti langit yang kehilangan bintang-bintang nya,
Kehilanganmu meninggalkan celah yang tak bisa kuisi,
Meski kutitipkan rindu pada setiap embun pagi.
Aku mencoba mengumpulkan sisa-sisa kenangan,
Namun ia terlalu halus,melayang diantara mimpi,
Waktu berjalan,Tapi bayangmu tetap bertahan,
Menghuni setiap sisi ruang,
Dimana dulu kau berada.
Kau mungkin tak akan kembali,
Namun rindu ini tak pernah terjawab,
Kehilanganmu menjadi bagian dari diriku,
Mengisi hari-hari sepi yang tak pernah sama lagi.
_Catatan seorang Pecundang
Bayang Terakhir
Kehadiranmu pernah seprti mentari pagi,
Menghangatkan setiap inci ruang yang dulu dingin,
Namun waktu mencabutmu dari pelukanku,
Menyisakan bayang yang tak pernah benar-benar hilang.
Aku melihatmu disela-sela kabut kenangan,
Wajahmu samar,tapi tetap terasa dekat,
Setiap detik yang berlalu,Kau semakin jauh,
Namun jejakmu tetap terpatri,
Dari kalbu yang sunyi.
Walau kini hanya bayangmu yang tersisa,
Aku akan selalu mengingat hari-hari dimana kau nyata,
Kehilanganmu mengajariku,
Bahwa kenangan adalah harta yang tak pernah pudar.
_Catatan Seorang pecundang
Hilang dalam sepi
Ada sunyi yang datang tiba-tiba,
Mengisi setiap sudut dimana namamu dulu bergema,
Kau pergi tanpa suara,Meninggalkan hatiku di ruang hampa,
Seperti daun yang gugur saat anngin tak lagi bernyanyi.
Diantara malam-malam panjang,aku mencari,
Sisa-sisa hadirmu yang perlahan memudar,
Rindu menggumpal di dada,
Namun tak ada yag bisa kulakukan
Selain merasakan perihnya kehilangan.
Meski kau tak lagi disini,
Namamu tetap berbisik di setiap alunan angin,
Kehilangan ini tak pernah hilang,
Ia hanya bersembunyi,diam diam mengiringi langkahku.
_Catatan Seorang Pecundang
Diantara dua dunia
Ada dunia yang terpisah diantara kita,
Kau disana,aku disini,terjebak dalam waktu yang berbeda,
Kehilanganmu tak terasa sekejap,
Tapi sepanjang hidup,
Meninggalkan kesunyian yang tak dapat ku hapus.
Malam-malam terasa asing tanpa suaramu,
Seperti bintang yang padam,meninggalkan langit kelam
Aku mencari jejakmu diantara sisa-sisa hari,
Namun kautetap tak tersentuh,jauh dalam mimpi.
Diantara dua dunia,aku terus berjalan,
Meski tak ada kau disisiku,
Kehilanganmu menjadi kisah yang abadi,
mengajarkan bahwa mencintai juga berani melepaskan.
_Catatan Seorang Pecundang
Ruang Kosong
Dibalik pintu yang tertutup,
Ada ruang yang tak lagi utuh,
Tertinggal kosong oleh kepergianmu yang tak terduga,
Kehilangan mu menjelma sunyi,
Mengisi di setiap celah yang penuh tawa.
Hari-hari terasa panjang tanpa hadirmu,
Seolah waktu enggan berlari,
Tertahan diantara jeda yang panjang,
Aku masih terus mencarimu,
Di setiap sudut ruang,
Namun yang kutemukan hanya sisa kenangan yang membisu.
Tapi meski begitu,
Aku selalu belajar menerima,
Bahwa kehilangan adalah bagian dari kita,
ruang kosong ini mungkin tak pernah penuh lagi,
Namun ia akan tetap menyimpan jejak kehadiranmu selamanya.
_catatan seorang pecundang
Senja yang tak kembali
Dibatas senja langkahmu menghilang tanpa pamit,
Meninggalkan langit yang berwarna kelabu,
Seperti rindu yang tak pernah terucap,
Menyesakkan dada dalam diam yang begitu pekat.
Hari bergulir tanpa hadirmu,
Menyisakan detik-deting yang terasa lambat dan kosong,
Aku berdiri diantara kenangan yang pudar,
Mencoba menggenggam bayang yang tak lagi ada,
Namun,disetiap senja datang
Aku tetap menanti,meski tak pernah ada janji untuk kembali,
Kehilanganmu adalah luka yang ku bawa,
Meski perlahan sembuh,
Tapi ia tak pernah benar-benar sirna.
_Catatan Seorang Pecundang
Jejak yang hilang
Ada jarak yang tak terlihat,
Namun terasa begitu nyata,
Seperti rundu yang kau titipkan diantara senyap doa,
Semesta merenggut hadirmu perlahan
Tanpa suara,dan aku...
Tersesat dalam sunyi yang kau tinggalkan,
Setiap langkah terasa hampa,
Berjalan diatas bayangan kenangan yang tak lagi ada,
Kehilangan mu menjelma sebagai waktu yang tak dapat kusentuh,
Menggenggam harap yang terurai dalam bisu.
Namun, dalam diam ,
Kutemukan serpihanmu yang tersisa,
Disela angin,diujung malam,Direlung kota,
Meski tak lagi bersamamu,aku tetap berjalan,
Menyimpanmu dalam ruang yang tak pernah pudar.
_Catatan Seorang pecundang
Kehilangan
Ada senja yang tertinggal di pelupuk mata,
Serupa bayang yang perlahan memudar di ufuk semesta,
Rinduku menguap bersama angin,
Melintasi jejak-jejak yang sunyi,
Dimana kata tak mampu lagi mengikat sisa kenangan.
Waktu melarutkan segala yang dulu terasa abadi,
Setiap detik seakan menari menjauh,
Kehilangan adalah irama yang tak henti bergema,
Menghantui hening malam,
Menggulung hati dalam sepi.
Kini yang terisa hanyalah kosong dan bernama,
Mengisi ruang-ruang yang pernah kau tinggali dengan tawa,
Aku merangkai doa dalam sunyi,
Berharap esok pagi,
Kau hadir walau hanya dalam mimpi.
_Catatan seorang pecundang
Di Antara Rindu Yang Terbenam
Ada rasa yang terbenam di balik fajar,
Seperti embun yang menguap sebelum matahari menjangkau,
Kau melintasi ruang yang tak pernah kugapai,
Sebuah siluet yang samar diantara harapan yang membara,
Kehadiranmu adalah bayang diatas waktu,
Sebuah ilusi yang tak pernah bisa kugenggam,
Aku mencarimu dalam kelam yang perlahan menyusut,
Hanya menemukan ruang kosong,
Di tempat dimana seharusnya kau berada.
Saat malam datang,
Tak ada jejak yang tertinggal,
Seperti bintang yang hilang dalam kegelapan,
Kehilangan ini adalah hening yang abadi,
Sebab kau hanya hadir dalam rindu yang terbenam.
_Catatan Seorang Pecundang
Hujan Derita
akhir dari sebuah kata
yang tak dapat lagi ku merangkainya
semua hilang dan sirna tanpa adanya aba aba
menjadi sebuah goresan yang mungkin tidak pernah ada obatnya
ada apa dengan semuanya ?
aku terdiam tanpa sepatah kata
melihat kau berkata seolah aku penyebab semuanya
Namun ketika waktu itu tiba
aku akan melepas semuanya
berhenti untuk mejadi sebuah tujuanya
dan biarkan waktu yang membawanya ,
aku terluka ,........
namun siapa yang akan percaya ,
karena dalam ceritamu akulah penyebab semuanya
siapa yang bertanya .........
apakah aku baik baik saja
sedangkan ucapanmu membuat sebuah derita..
bisakah aku membela
jika semua orang percaya
padamu yang bercerita
bahwa aku tidak pernah membuat bahagia,
lalu dengan apa aku mengobati nya
jika caramu semakin membuatku menahan lara
cukup puaskah kamu menyiksa
dengan katamu yang tak mungkin lagi bisa aku percaya
Rindu Di Balik Masa
Nada Rindu Yang Tak Bersuara
Kembali begetar dalam rasa
Mengulas Semua kenangan
Yang telah lama hilang dari ingatan ,
Mengapa ....?
Meengapa datang ketika aku sudah tak lagi ingin menyapa ,
Tidak bisakah pergi tanpa meninggalkan sisa ?
Mau sebanyak apa lagi luka yang ku rasa
Dengan caramu yang pergi tanpa sepatah kata ,
Aku lelah.....
Dengan semua rindu yang tak ada ujung nya
Tak tau arahnya, datang dan pergi begitu saja
Pergilah ...
Buatlah aku terbiasa
Tanpa ada bayangmu yang menyapa
Berbahagialah...
Meski tanpa aku di dalam nya..
Sebab aku sudah melupakan nya
Berjalanlah...
Sejauh mungkin hingga tak ku lihat bayangmu
Aku akan tetap disini menatapmu bersama waktu, ...
Hingga aku melihatmu hilang bersama bayangmu..
lupakan lahh....
Bahwa kita pernah ingin bersama ..
Hingga Waktu yang menyadarkan
Bahwa kita hanya sebuah masa yang menghadirkan luka tanpa jeda ....
Jejak Yang Tak Terbaca
Kau hilang seperti tinta yang memudar diatas kertas ,
Perlahan tapi pasti,
Hingga huruf-huruf kita tak lagi terbaca ,
Di balik kalimat yang pernah kita tulis,
Haya tersisa coretan samar,
Menyisakan makna yang tak pernah sempat terucap .
Waktu.....
Bagai angin yang liar ,
Meniupkan kenangan ke segala arah,
Aku mencoba meraih nya ..
Tapi jemariku kosong ,
Hanya menggenggam bayang yang kian jauh,
Tak ada yang bisa ku kumpulkan
Selaim serpihan kecil yang tak lagi menyatu..
Dan ..
Ketika malam menyentuh tanah dengan lembut..
Rindu datang tanpa janji ...
Menggantung diantara bintang yang kian pudar,
Kau seperti angin ...
Terasa namun tak terlihat..
Menghilang sebelum ku rasakan sepenuh nya .....
Ikhlas di balik luka
Tidak ada rasa marah yang menyala ...
Tidak pula benci yang menggerogoti jiwa ,
Namun hanya merasakan jarak yang membentang
Seolah menempuh jalan yang tak lagi bersinggungan ...
Apakah kamu merasakan kehilangan ?
Ketahuilah, aku telah lebih dulu merasakan kekosongan yang ditinggalkan
Bukan aku yang melangkah pergi,
Tetapi kamu yang telah menciptakan jarak ini,
Sikapmu seakan menghentikan semua perjuangan yang telah ku jalani
Meruntuhkan harapan Yang pernah ku bangun dengan penuh ketulusan ini
Dalam keheningan ,,,,
Aku menyadari bahwa cinta terpaksa membiarkan diri terpisah,
Meski hati ini telah terikat oleh ingatan yang tak pernah sirna ..